halooooooo :)

WELCOMMMMMMMMMMMMMMMM

Rabu, 04 Juli 2012

Hilangnya sumber daya manusia terhadap laut nusantara



Peradaban indonesia sebagai negara maritim dari generasi ke generasi semakin merosot bahkan menghilang. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memilik 75% laut dan 25% daratan sepatutnya indonesia menanamkan strategi-strategi maritim dengan pilar utama suatu negara maritim antara lain : (1) source of food, energy and livelihood, (2) port and shipping dan (3) sea power yang kemudian mampu untuk melindungi laut nusantara indonesia, kemudian dibantu dengan penguasaan ilmu dan teknologi kelautan yang bertujuan menjadikan kualitas produk jasa yang bernilai tinggi dan membantu meningkatkan produktivitas kelautan.
Melimpahnya kekayaan laut nusantara sangat menjadi tolak ukur negara indonesia bagaimana cara memanfaatkan hasil sumber daya alam yang terdapat dilautan indonesia ini. Seharusnya dengan banyaknya peran-peran didalam menjaga dan mengembangkan laut nusantara indonesia ini, tetapi suatu kenyataan yang dilihat dengan kedua mata peran-peran tersebut sangatlah kurang. Realita dalam pendidikan yang berjenjang perguruan tinggi dalam bidang kelautan setiap tahunnya menerima mahasiswa yang tidak lebih dari 100 orang mahasiswa. Jika dibandingkan dengan penerimaan mahasiswa dalam bidang lain hingga 400 orang mahasiswa. Dalam hal ini saja sumber daya manusia yang ahli dibidang kelautan bisa dihitung menggunakan jari, apalagi yang paham betul terhadap kelautan. Rata – rata orang-orang ragu untuk masuk bidang kelautan karena sudah memiliki fikiran “ setelah lulus saya mau kerja dimana? Jadi nelayan? OMG NO KELAUTAN ” dan mereka takut dengan warna hitam, karena bidang kelautan lebih sering turun ke lapangan dan selalu menyatu dengan laut, matahari dan angin laut yang akan membuat warna kulit menjadi hitam, kulit menjadi kering, dan sudah tidak senanda dengan jaman sekarang yang sekarang lebih memperhatikan penampilan.
Kurangnya publikasi terhadap jurusan kelautan membuat orang indonesia sendiri kaget jika mendengar jawaban seorang mahasiswa yang bertemu tidak sengaja dijalan bahwa mahasiswa tersebut kuliah di bidang kelautan. Sampai – sampai orang yang bertanya itu terengah dan berbicara “SETELAH LULUS MAU JADI NELAYAN “ . Jangankan orang yang bertemu tidak sengaja dijalan, tetapi sering pula dalam lingkungan kampus sendiri tidak mengetahui bahwa dilingkungan kampusnya terdapat jurusan kelautan.
Kekayaan laut nusantara indonesia sangat amat besar maka wajar dibernarkan statement bahwa “CEWE MATRE KE LAUT AJA” karena jika di fikir secara logika laut memiliki potensi yang tinggi dan adanya harta karun di dalam laut. Indonesia terkenal dengan  negara yang cukup maju terhadap pendidikan, teknologi, dan sebagainya walaupun masih jauh dengan negara penjajah dahulu. Potensi bahari yang dimiliki indonesia menjadikan indonesia sebagai kawasan bagi habitat highest level of coral diversity ( lebih dari 5000 jenis coral). Kawasan coral triangel yang mencangkup 6 negara dan indonesia termasuk dari 6 negara tersebut. Kemudian Indonesia pun termasuk dalam potensi ikan tuna yang banyak, karena daerah migrasi ikan tuna menyebar di Indonesia yang menyebabkan banyaknya kapal nelayan asing yang seenaknya masuk ke perairan indonesia. Jika amati dari panjang garis pantai Indonesia berada pada posisi ke 2 setelah negara Canada, berati begitu dahsyatnya Indonesia jika diambil potensi di bidang kelautan. Bandingka dengan garis pantai negara Australia yang memiliki garis pantai 50.000 kilometer lebih kecil dari Indonesia. Tetapi Australia mampu memanfaatkan strategi kelautannya pada kawasan barrier reef . Indonesia sangat biasa melebihi  negara Australia dengan garis pantai Indonesia 81.000 kilometer, hanya dengan merubah strategi pada bidang kelautan. Mengubah fikiran orang – orang Indonesia lebih menjorong ke laut. Jika pemanfaatan di bidang kelautan bisa terkendali maka Indonesia bisa membayar hutang-hutanya pada negara lain, dan ini hanya memanfaatkan pada bidang kelautan.
Sesuai pengalaman yang pernah dijalanin selama 2 tahun berguru di perguruan tinggi dalam bidang kelautan banyak hal yang benar- benar memebuat saya menjadi semakin geurah untuk membangun kemajuan kelautan Indonesia.  Suatu ketika pergi ke pulau terluar Indonesia yaitu pulau enggano yang keberadaanya di Bengkulu Utara, akses menuju pulau enggano hanya terdapat 2 kapal antara lain: (1) kapal ferry pulo tello yang datangnya hanya 2 kali 1 minggu dengan waktu jarak tempuh dari Bengkulu ke Pulau enggano ini sekitar 12 jam dan (2) kapal perintis yang sama aksesnya seperti kapal ferry.  Kehidupan yang amat serba kurang dari cukup membuat masyarakat tenang dan menikmati kehidupan yang sedang mereka jalani. Potensi yang di miliki pulau enggano merupakan tempat migrasi tuna yang kemudian kapal nelayan asing masuk perairan ini, tapi keterbatasan yang dimiliki Pos Angkatan Laut (POSAL) pulau enggano membuat tentara angkata laut hanya bisa memantau dari kejauhan.  Masa depan sumber daya laut nusantara Indonesia pun semaki terancam kemunduran yang sangat derastis. Kurangnya pengaturan pertahanan dari pihak-pihak berwajib terhadap perbatasan perairan Indonesia, perhatian yang sangat kurang dari pemerintah yang mengakibatkan fasilitas amat kurang di pulau terluar Indonesia. Status sebagai nelayan begitu amat rendah, kedudukan mereka sangat dibawah standar. Tetapi dengan ketangguhan melawan gelombang mereka tetap bertahan hidup dengan mencari dan menangkap ikan setiap harinya.
Apabila kita flashback pada kejayaan kerajaan majapahit dan sriwijaya pada zamannya kekuatan armada lautnya sangat kuat sehingga hasil-hasil bumi mampu di distribusikan kesetiap wilayah di nusantara dan kerajaan majapahit mampu menjadikan pertahanan yang kuat dan besar sehingga dapat menguasai lautan dan melindungi keamanan laut nusantara. Walaupun ekonomi negara pada waktu itu berpusat pada bidang pertanian dan bersifat agraris, tetapi kekuatan negara ada pada suatu jaringan  armanda lautnya. Suatu kejayaan bangsa yang memiliki ciri-ciri kemaritiman dan berpengaruh pada setiap bagian-bagian wilayah yang dikuasainya.
Banggalah menjadi warga negara Indonesia dan menjadi bagaian sumber daya manusia dalam bidang kelautan, karena kemajuan negara ada ditangan kita. Cintailah laut maka akan lebih paham bagaimana mencintai Indonesia.
Mengutip pembicaraan dari seorang profesor “potensi indonesia begitu besar, namun jangan sampai melupakan loyalitas dan nasionalime terhadap indonesia”