Peradaban
indonesia sebagai negara maritim dari generasi ke generasi semakin merosot
bahkan menghilang. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memilik 75%
laut dan 25% daratan sepatutnya indonesia menanamkan strategi-strategi maritim dengan
pilar utama suatu negara maritim antara lain : (1) source of food, energy and
livelihood, (2) port and shipping dan (3) sea power yang kemudian mampu untuk
melindungi laut nusantara indonesia, kemudian dibantu dengan penguasaan ilmu
dan teknologi kelautan bertujuan menjadikan kualitas produk jasa yang bernilai
tinggi dan membantu meningkatkan produktivitas kelautan. Melimpahnya kekayaan
laut nusantara sangat menjadi tolak ukur negara indonesia bagaimana cara
memanfaatkan hasil sumber daya alam yang terdapat dilautan indonesia ini. Jika kita
flashback pada kejayaan kerajaan majapahit dan sriwijaya pada zamannya kekuatan
armada lautnya sangat kuat sehingga hasil-hasil bumi mampu di distribusikan
kesetiap wilayah di nusantara dan kerajaan majapahit mampu menjadikan
pertahanan yang kuat dan besar sehingga dapat menguasai lautan dan melindungi
keamanan laut nusantara. Walaupun ekonomi negara pada waktu itu berpusat pada
bidang pertanian dan bersifat agraris, tetapi kekuatan negara ada pada suatu
jaringan armanda lautnya. Suatu kejayaan
bangsa yang memiliki ciri-ciri kemaritiman dan berpengaruh pada setiap
bagian-bagian wilayah yang dikuasainya.
Di
zaman sekarang negara indonesia menjadi negara yang cukup maju terhadap
pendidikan, teknologi, dan sebagainya walaupun masih jauh dengan negara
penjajah dahulu. Potensi bahari yang dimiliki indonesia menjadikan indonesia sebagai
kawasan bagi habitat highest level of coral diversity ( lebih dari 5000 jenis
coral). Kawasan coral triangel yang mencangkup 6 negara dan indonesia termasuk
dari 6 negara tersebut.
Satu
pertanyaan, apakah kita bisa mengembalikan kejayaan maritim seperti majapahit
dan sriwijaya? Dan jawabanya adalah Ya kita
BISA....
Kutipan
soekarno pada peresmian institut AL “
usahakan agar kita menjadi bangsa pelaut kembali ya,, bangsa pelaut dalam arti
yang seluas-luasnya. Bukan sekedar menjadi jongos-jongos dikapal, bukan !
tetapi bangsa pelaut dalam arti kata cakrawati samudera. Bangsa laut yang
mempunyai armada niaga, bangsa pelaut yang mempunyai armada militer, bangsa
pelaut yan kesibukanya di laut mendampingi irama gelombang lautan itu sendiri “