halooooooo :)

WELCOMMMMMMMMMMMMMMMM

Rabu, 28 Maret 2012

' INTERAKS I PADANG LAMUN DENGAN LINGKUNGAN SEKITAR "


* Interaksi Lamun Dengan Lingkungan *

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme.Matahari sebagai sumber dari semua energi yang ada. Dalam ekosistem, organisme dalam komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme akan beradaptasi dengan lingkungan fisik, sebaliknya, organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk keperluan hidup. Pengertian ini didasarkan pada Hipotesis Gaia, yaitu: "organisme, khususnya mikroorganisme, bersama-sama dengan lingkungan fisik menghasilkan suatu sistem kontrol yang menjaga keadaan di bumi cocok untuk kehidupan". Hal ini mengarah pada kenyataan bahwa kandungan kimia atmosfer dan bumi sangat terkendali dan sangat berbeda dengan planet lain dalam tata surya. Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi. Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu.

Dengan demikian, panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya. Berbeda dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan teknologi dan memanipulasi alam.


Lamun beradaptasi di perairan laut, bentuk adaptasi yang dapat menunjang kehidupan lamun di perairan laut, yaitu: lamun dapat mentolerin kadar garam yang tinggi, mampu menumbuhkan akar yang dapat mempertahankan keadaan lammun sehingga tidak tersapu oleh arus pantai atau ombak , da lamun bereproduksi di dalam, reproduksi dilakukan dengan melakukan penyerbukan di dalam air.


Secara ekologis, terumbu karang mempunyai keterkaitan dengan daratan dan lautan serta ekosistem lain, seperti hutan mangrove dan lamun. Hal ini disebabkan karena terumbu karang berada dekat dengan ekosistem tersebut serta daratan dan lautan. Berbagai dampak kegiatan pembangunan yang dilakukan di lahan atas atau di sekitar padang lamun atau hutan mangrove akan menimbulkan dampak pula pada ekosistem terumbu karang. Demikian pula dengan kegiatan yang dilakukan di laut lepas, seperti: kegiatan pengeboran minyak lepas pantai, pembuangan limbah dan perhubungan laut.

DAFTAR PUSTAKA
shifadini. 2010. resume kuliah ekola. http://shifadini.wordpress.com/2010/04/15/56/
fismaws. firda. 2012. pengertian ekosistem dan lamun. http://firdafismaws.blogspot.com/2012/01/pengertian-ekosistem-dan-lamun.html


Kamis, 22 Maret 2012

pengaruh cahaya terhadap hasil tangkapan

Pada awalnya penggunaan cahaya (lampu) untuk penangkapan ikan di Indonesia belum diketahui secara pasti siapa yang memperkenalkannya. Namun yang jelas sekitar tahun 1950an di pusat-pusat perikanan Indonesia Timur, dimana usaha penangkapan cakalang dengan pole and line marak dilakukan, penggunaan cahaya (lampu) untuk penangkapan ikan telah dikenal secara luas. Penggunaan cahaya listrik dalam skala industri penangkapan ikan pertama kali dilakukan di Jepang pada tahun 1900 untuk menarik perhatian berbagai jenis ikan, kemudian berkembang dengan pesat setelah Perang Dunia II. Di Norwegia penggunaan lampu berkembang sejak tahun 1930 dan di Uni Soviet baru mulai digunakan pada tahun 1948 (Nikonorov, 1975)


Persoalan-persoalan yang terkait dengan aktifitas light fishing antara lain :
  1. Persoalan-persoalan fisika
1. Cahaya : kuat cahaya (light intensity.), warna cahaya (light colour, merambatnya                  cahaya ke dalam air laut, pengaturan cahaya, dan lain-lain sebagainya.
2.  Air laut gelombang, kekeruhan (turbidity), kecerahan(transparancy), arus,dll.
3. Hubungan cahaya dengan air laut : refraction, penyerapan(absorption).    penyebaran (scattering), pemantulan,extinction dan lain-lain sebagainya.
        B. Persoalan-persoalan biologi
 1. Jenis cahaya yang disenangi ikan : berapa besar atau volume rangsangan   (stimuli) yang harus diberikan, supaya ikan terkumpul dan tidak berusaha untuk melarikandiri dalam suatu jangka waktu tertentu. Tidaklah dikehendaki, sehubungan dengan berjalannya waktu, pengaruh rangsangan ini akan lenyap, karena  ikan menjadi terbiasa (accustomed).
2. Kemampuan daya tarik (attracting intensity) dari cahayayang dipergunakan haruslah sedemikian rupa sehingga dapat mengalahkan (minimum meng-eliminir) pengaruhintimidasi dari beradanya jaring, kapal, suara mesin danlain-lain.
3. Berbeda spesies, besar, umur, suasana sekeliling (environment) akan berbeda pula cahaya (intensity, colour,waktu) yang disenangi; dan faktor suasana sekeliling(environmental condition factor) yang berubah-ubah (gelombang, arus, suhu, salinitas, sinar bulan) akan sangat mempengaruhi.
            4. Bersamaan dengan spesies ikan yang menjadi tujuan penangkapan akan berkumpul juga jenis lain yang tak diinginkan (ikan kecil, larvae), sedang kita menghendakicatch yang selektif. Ada tidaknya pengaruh cahaya terhadap spawning season, over fishing, resources,dll.

Agar cahaya dalam kegiatan light fishing dapat memberikan daya guna yang maksimal, diperlukan syarat-syarat antara lain sebagai berikut: 
(1) Mampu mengumpulkan ikan-ikan yang berada pada jarak yang jauh (horizontal maupun vertikal)  
(2) Ikan-ikan tersebut hendaklah berkumpul ke sekitar sumber cahaya, di mana mungkin akan tertangkap (catchable area)
.(3)Setelah ikan berkumpul, hendaklah ikan-ikan tersebut tetap senang berada di sana pada suatu jangka waktu tertentu (minimum sampai saat alat tangkap mulai beroperasi atau diangkat). 
(4) Sekali ikan berkumpul  disekitar sumber cahaya hendaklah ikan-ikan tersebut jangan melarikan diri ataupun menyebarkan diri 
Faktor yang cukup krusial dalam kegiatan light fishing adalah kekuatan dari cahaya lampu yang digunakan, dimana keberadaan cahaya lampu sendiri yang masuk atau menembus perairan akan dipengaruhi kondisi cuaca saat penangkapan (gelap atau terang). Selanjutnya Verheyen (1959) mengemukakan bahwa mekanisme tertariknya ikan pada cahaya belum diketahui dengan jelas, namun diduga berkumpulnya ikan-ikan disebabkan oleh keinginan mencari intensitas cahaya yang sesuai. 
materi dilanjutkan pada http://arohmangusti.wordpress.com/